MENJADI TERAPIS UNTUK ANAK KITA YUUUKKS

“Terapis dan konsultan terbaik anak adalah orang tuanya”

Pada dasarnya semua anak adalah makhluk yang “Well Behave” berlaku dan bersikap baik. Namun lingkungan dan pola asuh yang kurang pas membuat sikap anak sering tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan dan kita menyebutnya ‘nakal’.

Cara paling mudah untuk mengenali masalah anak adalah dengan memperhatikan sikap dan perilakunya, penting untuk diingat, menjadi orang tua ( baca; parenting) tidak seperti ilmu eksak yang 2+2=4. Kita harus senantiasa mengevaluasi dan “open” dengan perubahan yang ada, saat anak lebih rewel, sulit di atur dll. Kita harus evaluasi lebih dulu sikap dan perilaku kita.

Pada kesempatan ini saya mao berbagi cara terapi anak kita sendiri, saya menyebutnya ‘terapi kata-kata’.

Ya benar, terapi kata-kata, terapi ini sangat efektif jika kita sering mengulangnya, memang perlu waktu dan proses lebih lama tapi hasilnya akan lebih ‘long lasting’, syaratnya adalah lakukan sesering mungkin.

Lalu bagaimana caranya??? Ada beberapa langkah yang harus dilakukan tapi awal yang penting buat kita sebagai orang tua adalah; penuhi diri kita dengan niat yang tulus, tenang, penuh kasih sayang dan sabar atas apapun respon yang anak berikan juga yakin tentunya.

Saat anda berkata-kata atau bicara dengan anak, pastikan;

A. Tatap matanya,
Usahakan mata kita dan anak sejajar, kalau anak masih kecil kita bisa jongkok saat bicara dan tatap matanya.

B. Pegang/sentuh tubuhnya
Bisa dipegang pundaknya, tangannya atau untuk anak yang masih kecil bisa sambil di pangku atau dipeluk.

C. Katakan dengan nada pelan tapi tegas,

1. katakan apa yang ingin kita sampaikan, saya ulangi, “katakan apa yang kita inginkan”, bukan apa yang tidak kita inginkan, misalnya; kita ingin anak kita bangun pagi, katakan “besok pagi kamu bangun pagi dengan mudah ya” jangan katakan; “besok kamu jangan bangun siang-siang ya!”

2. Jangan lupa untuk menggunakan kata-kata yang progressif.
Misalnya; “Semakin hari kamu semakin …….. “.
Perhatikan juga intonasi suara pada kata yang kita ingin tekankan ( saya beri garis dan bold) , misalnya.
“ Semakin hari kamu semakin rajin belajar”.
“semakin hari kamu semakin mudah bangun pagi”

D. Beri kepercayaan kita pada anak, bisa katakan “ mamah/ayah percaya kamu semakin hari semakin bisa bangun pagi”.

Nah mudahkan? The last but not least, dalam teknik ini kita harus sabar, pengalaman saya dalam waktu seminggu jika kita rutin dan konsisten akan terlihat hasilnya, walau setiap anak beda-beda terhadap respon yang diberikan, yang jelas kita harus sebagai orang tua harus sering, konsisten dan tulus dalam menyampaikannya jangan lupa untuk menyayangi dan mendukung apa adanya. Pastikan anak merasa diterima, aman, dan di sayang.